Selasa, 16 Oktober 2012
POLUSI UDARA
Persoalan lingkungan hidup disebabkan berbagai hal, salah satunya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan populasi manusia yang semakin tinggi menyebabkan aktifitas ekonomi juga meningkat pesat. Kegiatan ekonomi/pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi pendukung kehidupan menjadi rusak. Hal tersebut merupakan beban sosial yang pada akhirnya manusia pula yang menanggun biaya pemulihannya.
Akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya. Perubahan ini dapat berupa sifat-sifat fisis maupun kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa pengurangan atau penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung di dalamnya (udara). Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran (polusi) udara.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,zat,energy atau komponen lainnya kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pencemaran udara adalah masuknya limbah kedalam udara yang mengakibatkan fungsi udara turun hingga tidak mampu lagi mendukung kegiatan atau aktifitas manusia.
Pencemaran udara sendiri dapat disebabkan oleh partikel debu, asap kendaraan, cerobong-cerobong asap industri (industry kimia). Pencemaran udara digolongkan menjadi dua, yaitu pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi-reaksi pencemar primer di atmosfer, contohnya pembentukan ozon dalam smog fotokimia. Smog fotokimia adalah awan yang berisi kabut dan asap yang mengandung sulfur dioksida.
• Jenis-Jenis Zat Pencemar Udara:
- Karbon Monoksida, merupakan suatu senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lain, karbon monoksida mempunyai sifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin.
- Sulfur oksida, pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur berbentuk gas yang tidak berwarna yaitu sulfur dioksida dan sulfur trioksida, yang keduanya disebut sulfur oksida. Pengaruh utama polutan dari senyawa ini terhadap manusia adalah iritasi pada system pernafasan.
- Nitrogen Oksida, senyawa yang bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Kadar nitrogen oksida yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan paru-paru (endema pulmonary). Dan untuk kadar nitrogen oksida rendah dapat menyebabkan kesulitan bernafas.
- Hidrokarbon, senyawa ini dapat bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan mebentuk ikatan baru yang disebut Plycyclic Aromatic Hidrocarbon (PAH). PAH sering dijumpai di area industry dan padat lalulintas. Bila PAH masuk kedalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang timbulnya sel-sel kanker.
- Khlorin, merupakan gas yang berwarna hijau dan berbau menyengat. Berat jenis gas khlorin 2.47 kali berat udara dan 20 kali berat hydrogen khlorida yang bersifat toksik. Khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Selain berbau menyengat, gas khlorin juga dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk kedalam paru-paru dan bereaksi dengan ion hydrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.
- Partikel debu, pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron, ukuran tersebut merupakan ukuran partikulat udara yang dapat langsung masuk kedalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
• Pencemaran Udara:
1. Pabrik
Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja mengolah benda atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah. Kebanyakan pabrik modern memiliki gudang atau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya: pekerja, modal, dan mesin industri.
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Namun, banyaknya pabrik yang ada sekarang juga merupakan penyumbang terbesar polusi udara di dunia. Asap-asap dari hasil pemrosesan produksi dari pabrik yang keluar dari cerobong asap kebanyakan tanpa melalui filterisasi sehingga mengandung banyak zat-zat yang merupakan zat pencemar udara, misalnya pabrik pengolahan zat-zat kimia atau pabrik-pabrik pengolahan yang menghasilkan asap tebal sebagai zat buangnya.
2. Efek Rumah Kaca
Proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
3. Gas Buang Kendaraan
Gas buang kendaraan adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat.
• Kondisi Udara
Udara adalah hal yang penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Namun, belakangan ini manusia semakin tidak memperdulikan kelestarian alam dan lingkungan. Setiap makhluk hidup saling berketergantungan satu sama lain baik terhadap sesama manusia maupun alam dan lingkungannya. Belakangan ini isu tentang pemanasan global semakin menjadi pembicaraan serius. Pemanasan suhu bumi yang tak terkendali ini mengakibatkan lapisan ozon berlubang yang seharusnya lapisan ozon berguna untuk melindungi bumi dari panas matahari dan perubahan iklim yang ekstrem.
Pencemaan udara adalah salah satu penyebab pemanasan global. Pencemaran udara didominasi oleh asap-asap dari gas buang kendaraan dan asap-asap pabrik-pabrik industri. Asap-asap pencemar tersebut langsung bercampur dengan udara bebas. Sedangkan kita sebagai manusia tidak bisa lepas dari udara untuk bernafas.
• Bentuk Kerusakan
1. Terhadap Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap olehsistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2. Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3. Terhadap Cuaca dan Iklim
Para ahli mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca. Masing-masing dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu, misalnya, mempengaruhi jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat dapat menyebarkan zat pencemar ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan tersebut dapat mengurangi pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa zat pencemar itu ke wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.
Kadang-kadang keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingin dekat tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi suhu, yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di atas lapisan udara dingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada dekat permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan udara kuat dan tidak ada perubahan cuaca yang berarti selama beberapa hari atau bahkan beberapaminggu. Udara dekat tanah menjadi penuh dengan zat pencemar. Krisis mungkin terjadi.
Dua zat pencemar yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim adalah karbon dioksida dan debu partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas pada atmosfer rendah.
Debu partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali ke angkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan keadaan dunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan di wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari pabrik kertas besar. Partikel dari pabrik itu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk hujan.
4. Terhadap Benda-Benda Sekitar
Akibat lain yang tidak diinginkan dari adanya pencemaran udara meliputi rusaknya bangunan dan benda-benda. Pencemaran belerang menyebabkan baja, seng dan batu bangunan menjadi berkarat lebih cepat. Ozon merusak karet dan ekstil dan melunturkan bahan-bahan berwarna. Debu partikulet menyebabkan kita sering mengecat rumah, mencuci pakaian, dan mencuci mobil.
•Dampak Pencemaran Udara:
1. Penipisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
2. Pemanasan Global ( Global Warming )
- Peningkatan suhu rata-rata bumi
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
3. Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
4. Terganggunya fungsi reproduksi
5. Stres dan penurunan tingkat produktivitas
6. Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
7. Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak
•Cara Mencegah
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemar lingkungan.
2. Melakukan filterisasi gas buang bagi kendaraan bermotor dan cerobong-cerobong asap sebelum di buang ke udara.
3. Mengalirkan gas buang kedalam air atau dalam larutan pengikat sebelum di bebaskan kedalam air.
4. Menurunkan suhu gas buang sebelum di lepaskan ke udara bebas.
5. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi agar gas buang dapat langsung menembus lapisan inversi thermal.
6. Memperbanyak lahan terbuka hijau untuk mengimbangi perkembangan kendaraan yang semakin banyak dan efek rumah kaca dari gedung-gedung bertingkat.
•Cara Mengatasi
1. Menanam dan merawat tumbuhan disekitar kita. Seberapapun luas area kosong yang ada dirumah atau ditempat kerja lebih baik dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan. Walaupun hanya sedikit, hal tersebut dapat berguna untuk menyejukkan dan mengurangi polusi yang ada disekitar kita. Jika tidak ada lahan kosong, bisa dilakukan dengan menggantung tanaman yang berada didalam pot-pot kecil.
2. Mengoptimalisasikan penggunaan kendaraan, maksudnya adalah sebisa mungkin kita menggunakan kendaraan umum jika bepergian. Dengan menggunakan kendaraan umum selain dapat mengurangi pengunaan bahan bakar hal tersebut dapat juga mengurangi polusi udara karena gas buang yang dikeluarkan dari kendaraan semakin sedikit. Mengapa demikian, karena tidak banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi.
3. Menggunakan sepeda untuk mencapai sekolah atau tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan oleh para pelajar yang bersekolah tidak jauh dari rumah dan para pekerja yang masih mampu menjangkau tempat kerja dengan bersepeda. Semakin banyak pengguna sepeda atau kendaraan lainnya yang tanpa menggunakan bahan bakar fosil, maka semakin berkurang pula polusi yang ada.
4. Melakukan gerakan tanam pohon dipinggir jalan. Selain dapat menyegarkan udara, hal ini dapat juga membantu bagi para pejalan kaki atau pesepeda agar nyaman dalam beraktivitas.
•Solusi
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
5. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
6. Mengurangi deforestasi (perusakan hutan).
7. Memperbaiki kesadaran masyarakat akan sampah dan lingkungan.
8. Mengusahakan penggunaan energi alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.kampungrumasa.com/2012/03/inilah-cara-untuk-mencegah-pencemaran.html
2. http://ijodaoen.blogspot.com/2008/10/solusi-polusi-udara-kota.html
3. http://yula1.wordpress.com/solusi-tepat-mengatasi-global-warming/
4. http://id.scribd.com/doc/44395525/Pencemaran-Udara-Akibat-Kendaraan-Bermotor-Drh-Sunu
5. http://keslingpalucom.blogspot.com/2011/05/cerobong-asap.html
6. http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengelolaan-pencemaran-udara.html
Langganan:
Postingan (Atom)